Cara Mendidik Anak Agar Suka Menolong

Daftar Isi
Cara Mendidik Anak Agar Suka Menolong

Cara Mendidik Anak Agar Suka Menolong yang Patut Anda Coba

Cara Mendidik Anak Agar Suka Menolong - Tidak sedikit diluar sana anak remaja yang tidak suka menolong seseorang karena gengsi, dan juga tidak banyak diluar sana orang yang akan menolong melihat dulu siapa yang akan ditolong.

Bunda itu semua faktor dari pendidikan awal kita pada seorang anak. Pendidikan awal seperti mengajarkan dan memperkenalkan pada hal-hal yang baik sangat diperlukan bahkan harus dilakukan oleh bunda dan ayah terhadap anak.

Salah besar jika kita menganggap bahwa pendidikan itu semata-mata hanya akan dilaksanakan di sekolah atau lembaga formal saja. Seandainya kita menganggap seperti itu, maka siap-siap saja dan kita saksikan suatu saat nanti sikap apa yang akan terlihat pada anak kita.

Jangan sampai pendidikan yang diterima anak itu bermula dari dunia luar dan pendidikan tersebut bukan termasuk pendidikan yang tidak diharapkan oleh kita seperti halnya ucapannya kasar, tidak sopan santun, selalu membantah perintah dari orangtua, dan lain-lain, sehingga kita tidak dapat mengejarnya/ atau memperbaikinya.

Perlu kita ketahui bahwa akhlak itu merupakan buah dari pendidikan dan akhlak ini bisa baik dan juga bisa buruk tergantung siapa yang memberikan pendidikan itu dan pendidikan itu bisa datang melalui siapa saja, bisa melalui teman, tetangga, kerabat dan sodara bahkan bisa melalui ruang lingkup pergaulan anak.

Bahkan kita harus memantau perkembangan anak, mulai dari bergaul dengan siapa? dimana? temannya siapa saja? aktivitas apa? dan lain sebagainya. Tujuannya adalah agar anak dapat terpantau walaupun kita tidak terjun dalam dunianya.

Yang jelas ketika anak berada di zona merah dalam artian bahwa anak mendekati sesuatu yang tidak baik, maka kita turun untuk menasehati terhadap hal-hal yang baik.

Bahkan kita harus hati-hati terhadap pergaulan anak pada zaman sekarang. Istilahnya jangan sampai kecolongan. Yang namanya orangtua pasti mengharapkan anaknya memiliki akhlak yang baik sehingga dapat berbakti pada kedua orangtua dimana kita membutuhkan pertolongannya pada masa tua mendatang.

Karena di zaman sekarang itu menurunnya nilai akhlak, maka kita harus waspada dan terus membimbing anak kita ke jalan yang diharapkan oleh semua orangtua.

Tapi lagi-lagi semua itu tidak cukup dengan berharap saja, seperti halnya berharap semoga anak kita memiliki akhlak yang baik tanpa ada usaha sama sekali. Justru kita harus berusaha keras untuk mendidik anak semampu kita dan dari usaha itulah yang mesti kita lakukan, ya paling tidak apa yang kita ajarkan pada anak, tersimpan dalam memorinya.

Ingat bunda selagi masih ada kesempatan, maka jangan mengulur-ulur waktu dan jangan terlalu sibuk akan sebuah pekerjaan rumah maupun pekerjaan kantor yang sehingga membuat kita lupa terhadap kewajiban kita yaitu mendidik anak.

Mulailah untuk mendidik anak di usia dini. Karena apabila kita memulai mendidik anak dari usia dini, maka akan timbul rasa/ berkeinginan pada diri seorang anak untuk menolong terhadap semua orang yang pastinya tanpa pilih kasih.

Berikan sebuah pendidikan moral pada seorang anak sehingga anak akan mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak baik, mana yang mesti dilakukan dan mana yang tidak mesti dilakukan.

Maka dari itu awali dengan pendidikan sosial dan akhlak. Dan dahulukanlah akhlak, sebab orang yang memiliki sosial yang baik tapi kalau akhlaknya tidak baik. Itu sama saja kita gagal menjadi orangtua yang mendidik anak kita, kenapa bisa begitu? karena kita sudah menyia-nyiakan kesempatan.

Bunda, ajarkanlah anak kita terhadap tata kerama dan sopan santun pada setiap orang bahkan kepada siapapun tanpa memilih terlebih dahulu siapa yang akan ditolong.

Ingat bunda, jangan sekali-kali marah pada si belahan buah hati/ anak terhadap kesalahan yang telah diperbuatnya. Kalau sudah terlanjur, maka janganlah untuk mengulanginya lagi.

Ketika kita marah kepada seorang anak terhadap kesalahannya, justru yang timbul adalah rasa tertekan pada diri seorang anak. Mestinya dalam kondisi tersebut bunda harus dapat memanfaatkan dengan sebaik mungkin bahkan itu merupakan sebuah kesempatan emas/ berharga bagi kedua orangtua dalam memberikan nasehat baik kepada seorang anak. Ingat, bukan marah-marah pada si kecil ya bun.

Pada paragraf di atas memberitahukan kepada kita bahwa pendidikan moral dan moril itu dari sana. Jadi, manfaatkanlah kesempatan tersebut dan jangan sia-siakan.

Bunda, jangan menjadi orangtua yang tidak tahu ilmu tentang pendidikan awal untuk anak. Pada dasarnya semua orang dapat memberikan nasehat yang baik, maka dari sanalah pendidikan akan muncul.

Diluar artikel ini sangat banyak cara-cara untuk mendidik anak agar menjadi orang yang diharapkan oleh semua orang tentunya dalam aspek kebaikan.

Ini fakta, ketika seorang anak berbuat kesalahan entah itu dari ucapan yang keluar atau sebuah sikap yang telah diperbuat, dari kebanyakan orangtua meresponnya dengan cara memarahi anak dengan nada yang tinggi dengan berharap agar anak tersebut tidak mengulanginya lagi.

Padahal itu berdampak tidak baik bagi seorang anak. Seperti apa dampaknya? dampaknya sebagaimana yang sudah dipaparkan pada paraghraf di atas.

Berikut Cara Mendidik Anak Agar Suka Menolong

Baiklah bunda, sesuai dengan judul artikel ini. Ada sedikit tips atau cara untuk mengajari anak agar suka menolong pada semua orang. Nah, bagaimana caranya?, silakan untuk simak baik-baik.

Bunda, pada saat anak sudah mengerti akan hal sesuatu yang baik dan yang tidak baik juga sudah mengenal nama-nama benda yang ada di rumah, maka ada kesempatan untuk memberikan pendidikan yang bertujuan mendidik anak agar suka membantu dan menolong.

Saya kasih contoh, misalkan bunda sedang buat makanan/ kue kemudian anak bunda ikut membuat atau hanya memperhatikan saja. Nah, kesempatan bunda untuk memberikan respon atau perilaku seolah-olah ada sesuatu yang lupa.

Misalkan dengan kalimat: "Bunda mau memotong keju, tapi motongnya dengan apa ya?", tunggu sampai anak bisa menjawab bahwa yang diperlukan bunda pada saat itu adalah sebuah pisau.

Pada saat terjawab dengan benar, maka bunda berikan reaword/ penghargaan sebuah sanjungan. "Oh iya betul, bunda memerlukan pisau tapi dimana ya?", tunggu sampai anak menjawab: aku ambilkan pisaunya ya bunda.

Pada saat anak bunda menjawab seperti itu. Bunda jangan melarangnya, karena khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Kenapa bisa seperti itu?, karena sebelumnya kita sudah mengenalkan nama-nama benda yang ada dirumah, dimulai mengenalkan dari fungsi dan madaratnya. Jadi, kita jangan khawatir ya bun.

Ingat, walaupun bunda ingin dibantu sama anak mengambilkan sebuah pisau bukan berarti bunda tidak mengawasinya. Jadi tetap harus berada dalam pengawasan kita walaupun dari kejauhan.

Maka itulah pendidikan awal untuk seorang anak supaya anak terbiasa menolong orang tanpa pilih kasih, yang mana memulainya dari keluarga sebelum ke masyarakat.

Sebenarnya masih banyak lagi contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari. Namun, apa boleh buat ini adalah sebuah artikel dan bukan seperti makalah yang terdapat beberapa bab.

Rasanya kurang lengkap, seandainya bunda hanya mempelajari sesuatu hanya dari artikel ini tanpa mencari sumber lain. Jadi, carilah buku-buku untuk dibaca yang berkaitan dengan pendidikan awal anak pada usia dini.

Semoga pengetahuan bunda menjadi bertambah dan dapat saling berbagi pengetahuan pada semua orang.

Baca Juga: Peran Orang Tua dalam Perkembangan Anak Usia Dini

Posting Komentar

banner
banner
banner