Aktivitas Fisik Pada Anak Usia 0 – 2 Tahun
Aktivitas fisik yang dimaksud pada artikel ini adalah orangtua dapat memberikan stimulasi kepada anak usia 0 sampai 2 tahun yang bertujuan untuk mengembangkan pancaindra dan kemampuan motorik bayi dan anak.
Oleh karena itu, kita sebagai orangtua harus dapat mengenali dan memberikan semua aktivitas anak dengan harapan agar pancaindra dan sikap motorik anak dapat berkembang sesuai yang diharapkan.
Aktivitas Fisik Pada Bayi Usia 0 – 7 Bulan
Bayi usia 0 sampai 15 hari, pastikan anak sudah dapat melakukan gerak refleks pada matanya seperti berkedip. Stimulasi yang diberikan adalah ajak bermain hingga bola matanya bergerak ke semua arah.
Pada usia 16 sampai 30 hari, pastikan semua badan bergerak ketika diberikan mainan. Belilah mainan yang aman khusus buat bayi.
Pada saat bayi sudah mencapai usia satu bulan, orangtua harus dapat memposisikan bayi pada posisi telentang dengan menghadap ke atas (mainan tergantung). Hal ini bertujuan agar anak dapat mengangkat kedua tangannya.
Pada saat bayi mencapai usia 2 bulan, orangtua harus dapat memberikan stimulasi seperti menempatkan bayi pada posisi tengkurap, tujuannya agar bayi dapat menggerakan atau mengangkat kepalanya.
Ketika bayi sudah mencapai usia 3 dan 4 bulan, maka orangtua harus dapat memposisikan bayi pada posisi tengkurap dengan menaruh mainan di depannya (kurang lebih dengan jarak 30 cm). Hal ini bertujuan agar anak dapat menggapai dengan satu tangannya.
Pada saat bayi sudah mencapai usia 6 bulan, maka orangtua harus memberikan stimulasi dengan menaruh benda disamping badan bayi. Hal ini bertujuan agar bayi dapat berguling ke samping (dari posisi telentang ke posisi tengkurap dan sebaliknya).
Ketika bayi sudah sampai usia 7 bulan, pastikan bayi sudah dapat mengangkat badan sendiri dengan tangan lurus (push up) tentu dengan bimbingan dan pengawasan dari orangtua.
Aktivitas Fisik Pada Bayi/ Anak Usia 8 Bulan – 2 Tahun
Seiring dengan bertambahnya usia bayi, maka kemampuan bayi pun semakin berkembang. Namun, semuanya itu tidak akan terjadi dengan cepat tanpa melalui stimulasi dari orangtua.
Pada usia ini biasanya bayi/ anak sudah bisa duduk dan dapat berguling ke semua arah. Namun semua itu perlu ada pengawasan dari orangtua.
Beberapa aktivitas fisik yang dapat diberikan kepada bayi/ anak usia 8 bulan sampai 2 tahun adalah memberikan stimulasi dengan cara melakukan beberapa permainan, yaitu diantaranya seperti permainan cilukba; permainan dorong-dorongan; permainan panjat bantal; dan permainan menjatuhkan mainan ke wadah.
Pastikan perkembangan bayi/ anak pada usia ini sudah terlihat/ muncul tanda-tanda perkembangannya seperti ketawa, tersenyum, terlihat ceria, bisa diajak bermain, dan lain sebagainya yang menunjukkan perkembangan bayi/ anak.
Pemantauan Berat Badan Ideal (BB ideal)
Bayi/ anak sehat yang selalu menerapkan asupan pola makan yang bergizi dengan cara teratur sehingga masa pertumbuhannya selalu bertambah dan jika kita perhatikan, maka berat badan anak grafiknya akan selalu naik.
Apabila terjadi penurunan secara tidak wajar (misalkan 2 bulan berturut-turut), maka hal tersebut dapat dikatakan bahwa pertumbuhan anak sedang terganggu dan sebagai tanda awal dari kekurangan gizi pada anak.
Menurunnya berat badan anak biasanya terjadi pada saat anak berusia 6 bulan ke atas yang mana anak sudah mulai diberikan makanan pendamping ASI atau sering disebut MP-ASI.
Baca Artikel : Kenali makanan anak usia 6 bulan - 2 tahun
Apabila ibu tidak dapat mengikuti program desa dikarena pekerjaan kariernya seperti sibuk dengan urusan perkantoran, maka pastikan setiap bulannya datang ke bidan desa. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan anak berdasarkan melihat dari berat badan anak.
Dan apabila pertumbuhan anak terlihat menurun selama dua bulan berturut-turut, maka segera konsultasikan baik kepada bidan desa maupun pada dokter spesialis anak.
Tips dan Saran
- Membiasakan diri untuk selalu ikut program desa seperti megikuti kegiatan posyandu setiap sebulan sekali, karena biaya dijamin gratis.
- Memberikan stimulasi sesuai dengan prosedur yang benar dan bisa juga untuk konsultasi ke bidan desa atau dokter spesialis anak.
- Selalu memberikan stimulasi kepada bayi atau anak secara bertahap.
- Orangtua selalu mengawasi dan membimbin anak pada saat memberikan stimulasi atau latihan fisik pada bayi/ anak.
- Konsultasikan setiap masalah pada dokter atau bidan desa terkait stimulasi yang akan diberikan kepada anak sesuai dengan kondisi anak bunda.
Posting Komentar