Pola Makan Gizi Seimbang untuk Anak Usia 6-9 Tahun
Pola Makan Gizi Seimbang untuk Anak Usia 6-9 Tahun yang Harus Anda Ketahui
Pola Makan Gizi Seimbang untuk Anak Usia 6-9 Tahun - Aktivitas anak yang banyak banyak dilakukan di luar rumah mengharuskan orangtua memerhatikan anaknya terhadap pola makan gizi seimbang untuk menunjang tumbuh kembang seorang anak.
Perlu kita ketahui bahwa pertumbuhan anak pada usia 6-9 tahun ini merupakan kecepatan genetis masing-masing anak, disisi lain juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, terutama makanan yang ia makan.
Sebagian besar waktu yang diperlukan anak usia ini banyak dimanfaatkan dengan aktivitas di luar rumah, seperti waktu di sekolah, bermain, berolahraga, dan sebagainya, sehingga anak memerlukan energi lebih banyak dibandingkan dengan usia sebelumnya.
Waktu yang digunakan tersebut tentunya dapat mempengaruhi terhadap pola makan gizi seimbang anak. Artinya semakin banyak anak melakukan aktivitas, maka semakin banyak juga memerlukan asupan makanan bergizi.
Belum lagi karena pola makan salah di umur sebelumnya yang masih terbawa di usia ini, seperti anak lebih suka jajan, memakan makanan yang kurang serat, suka makan dan minuman manis, dan sebagainya yang tidak ada nilai gizinya.
Dampak Jika Pola Makan Gizi Seimbang Tidak Diterapkan
Apa yang terjadi jika pola makan tidak diterapkan pada anak? Pola makan anak yang tidak tercukupi pastinya berdampak pada berat badan (BB) yang rendah, kekurangan gizi bahkan anak sering mengalami sakit.
Sebaliknya Pola makan yang berlebihan akan mengakibatkan berat badan anak naik atau mengalami kegemukan dengan munculnya penyakit-penyakit degeneratif yang kemungkinan bisa terjadi pada umur dewasa pada anak itu sendiri.
Selain masalah kurus dan gemuk yang dikarenakan pola makan yang tidak teratur, masalah gizi yang banyak terjadi di usia sekolah adalah anemia gizi, terutama karena kekurangan zat besi.
Kekurangan zat besi akan berpengaruh pada perkembangan mental seperti prestasi anak menjadi menurun, perkembangan psikomotor lebih rendah daripada anak yang sehat, kekurangan vitamin B12, folat, dan vitamin C.
Masalah gizi lain adalah kurangnya asupan mineral yodium. Hal ini akan memengaruhi tingkat kecerdasan dan pertumbuhan anak.
Kekurangan vitamin A juga sering ditemukan pada anak sekolah, hal ini bisa terjadi karena kurang makan telur, hati, sayur, dan buah bahkan anak sampai tidak menyukai sayur dan buah.
Jika sampai anak tidak menyukai sayur dan buah, maka banyak cara yang dapat dilakukan oleh orangtua dan hal tersebut dapat ditemukan pada blogmomandbaby.com. Hal ini bertujuan agar anak mau makan sayur dan buah. Karena sayur dan buah memiliki banyak manfaat untuk masa pertumbuahannya.
Selain itu, jika anak mengalami kekurangan vitamin A, makan akan mengakibatkan rendahnya sistem imun anak, gangguan mata, dan yang jelas akan menghambat proses pertumbuhan anak.
Anak yang kurang gizi akan berisiko lebih besar menderita infeksi yang mengganggu penyerapan zat gizi, seperti diare dan kecacingan.
Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka penting bagi orangtua agar selalu memerhatikan pola makan gizi seimbang pada anak usia 6-9 tahun. Gizi yang baik pada usia ini akan menjadi landasan bagi status gizi, kesehatan, dan stamina yang optimal pada usia selanjutnya.
Dengan mengatur pola makan secara seimbang dan bergizi sehingga mengakibatkan berat badan anak menjadi normal, perkembangan fisik dan kognitif optimal, serta menurunkan risiko menderita penyakit kronis pada umur selanjutnya.
Berikut Ini Prinsip Gizi Seimbang yang Dapat Diterapkan oleh Orangtua pada Anaknya
Terdapat 4 prinsip gizi seimbang yang harus diterapkan oleh orangtua kepada anaknya, yaitu sebagai berikut.
1. Variasi makanan
Supaya kebutuhan gizi anak terpenuhi, maka orangtua harus dapat menghidangkan makanan yang bervariasi mulai dari nasi, lauk-pauk, sayuran, dan makanan lain yang memiliki kandungan nilai gizi yang baik.
Banyak cara untuk membuat dan menyajikan makanan yang memiliki kandungan nilai gizi baik tanpa membeli makanan yang siap saji diluar rumah.
2. Pola hidup bersih
Memberikan makanan yang bervariasi saja tidak cukup untuk memenuhi prinsip gizi seimbang, sangat disayangkan kalau asupan gizi anak tercukupi tapi pola hidup anak tidak bersih, maka yang terjadi anak akan mudah terserang penyakit infeksi.
Kenapa bisa terinfeksi? Karena pada kondisi tersebut sistem imun mudah dipengaruhi oleh h4ngkungan tidak bersih.
3. Aktivitas fisik secara rutin
Aktivitas fisik atau berolahraga yang dilakukan pada usia pertumbuhan sangat banyak manfaatnya, di antaranya membuat tubuh lebih lentur, otot dan tulang semakin kuat, serta menjaga kebugaran.
Oleh karena itu kita sebagai orangtua harus dapat mengajak kepada anak untuk berolahraga secara rutin.
Aktivitas fisi bertujuan menyehatkan anak pada masa pertumbuhan, aktivitas fisik dapat dilakukan dengan cara berolahraga secara rutin seperti bermain bola kaki, bola basket, bola voly, bersepeda, jogging, skipping, dan lain sebagainya.
Sebaiknya, anak pada usia pertumbuhan harus dapat mengurangi aktivitas santai, seperti main game, nonton TV, dan selalu berkendaraan bermotor.
Bila aktivitas santai ini terlalu banyak diikuti makanan yang berlebihan, maka akan menyebabkan kegemukan pada anak.
4. Pemantauan berat badan ideal
Menimbang badan merupakan salah satu bentuk upaya agar berat badan anak normal pada usianya. Jika BBI berlebih (gemuk), maka kurangi makan makanan sumber lemak atau yang manis-manis.
Jika BBI tidak naik, maka tingkatkan makanan yang bergizi. Jika BBI masih tidak naik, maka segera konsultasi ke dokter spesialis gizi terdekat.
Tips dan Saran dalam Menerapkan Pola Makan Gizi Seimbang untuk Anak Usia 6-9 Tahun
Berikut ini beberapa tips dan saran yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk menerapkan pola makan gisi seimbang pada anaknya.
- Biasakan sarapan (makan pagi)
- Perbanyak makan sayur dan buah
- Kurangi makanan padat energi yang tinggi lemak, bergula, dan asin
- Tingkatkan aktivitas fisik (berolahraga secara rutin)
- Kurangi kegiatan santai
- Pantau BB ideal
- Biasakan memilih makanan jajanan yang aman
- Hindari makanan junk food
- Minum air mineral minimal 2 L /hari (bila perlu membawa air minum sendiri)
Demikianlah artikel mengenai menerapkan pola gizi seimbang untuk anak usia 6 sampai 9 Tahun. Semoga postingan artikel ini dapat memberikan manfaat.
Posting Komentar