Perawatan Bayi Baru Lahir Yang Perlu Dilakukan

Daftar Isi

Umumnya ada 7 perawatan bayi baru lahir, diantaranya sebagai berikut.

• 1. Perawatan tali pusat
• 2. Bersihkan telinga bayi
• 3. Memandikan bayi
• 4. Memberikan minum
• 5. Bersihkan alat kelamin
• 6. Menukar popok bayi
• 7. Memotong kuku

Bayi yang baru lahir benar-benar rawan terkena infeksi yang disebabkan karena paparan kuman dan virus sepanjang proses persalinan atau sesaat sesudah si kecil lahir. Perawatan Bayi Baru Lahir yang tidak benar bisa memunculkan permasalahan kesehatan pada bayi hingga sampai mengalami kematian. Kekeliruan itu karena minimnya pengetahuan dan persiapan ibu dalam perawatan bayi.

Perawatan Bayi Baru Lahir diantaranya seperti perawatan tali pusat, perawatan pada bagian telinga, memandikan, memberikan minum, perawatan pada alat kelamin, ganti popok, dan memotong kuku. Agar semakin lebih jelas silahkan baca secara lengkap pada penjelasan berikut ini.

Berikut Perawatan Bayi Baru Lahir yang Perlu Dilaksanakan

1. Perawatan tali pusat

Saat sebelum janin dilahirkan, Tali pusat pada janin berperan sebagai alat pernafasan dan berlangsungnya proses transisi gas yang seutuhnya dilaksanakan oleh plasenta saat janin masih juga dalam kandungan seorang ibu. Prosesnya darah mengucur dari plasenta janin lewat vena umbilikalis yang ada di dalam tali pusat.

Arah perawatan tali pusat untuk menahan berlangsungnya penyakit tetanus atau infeksi pada bayi baru lahir, Penyakit ini dikarenakan oleh masuknya spora kuman tetanus di dalam badan lewat tali pusat baik dari alat yang tidak steril.

Banyak langkah yang tidak betul dalam menjaga tali pusat salah satunya menjaga tali pusat dengan memakai obat obatan, atau daun daunan yang ditaburkan ke tali pusat dengan tidak betul hingga bisa menyebabkan infeksi.

Perawatan yang mempunyai tujuan untuk menahan infeksi dan percepat putusnya tali pusat. Infeksi tali pusat pada intinya bisa dihindari dengan lakukan perawatan tali pusat yang benar dan baik.

Perawatan tali pusat yang benar dan baik akan memunculkan imbas positif, yakni tali pusat akan " puput" di hari kelima sampai hari ketujuh tanpa kompleksitas, dan imbas negatif dari perawatan tali pusat yang tidak betul ialah bayi akan alami penyakit tetanus neonaturum dan bisa menyebabkan kematian.

2. Bersihkan telinga bayi

Salah satunya arah khusus bersihkan telinga bayi ialah kurangi resiko terkena penyakit karena infeksi telinga. Disamping itu, bila telinganya bersih, Pasti bayi Anda akan berasa semakin nyaman.

Biasanya kotoran telinga si kecil tidak langsung kelihatan, Jadi untuk bersihkan telinga pada bayi pada awal kelahirannya dapat dilaksanakan pengujian lebih dulu dengan memakai senter. Bila ada kotoran, bisa dibikin bersih tetapi cuman pada bagian luarnya saja, tidaklah sampai sisi dalam.

Langkah Aman Bersihkan Telinga Bayi

1# Pakai waslap dan air hangat

Langkah bersihkan telinga bayi yang terbaik dengan memakai waslap halus yang di celupkan ke air yang hangat.

1. celupkan waslap ke air hangat dan peras untuk hilangkan kelebihan air.
2. gunakan untuk mengusap disekitaran tempat luar telinga bayi untuk dengan bertahap bersihkan kotoran telinga yang menetes di luar.
3. Sebagian besar kotoran telinga akan rontok sendirinya. Bekasnya dapat dilap secara mudah.
4. Jangan menggerakkan waslap ke lubang telinga.

2# Gunakan cairan pencuci telinga jika dibutuhkan

Langkah bersihkan telinga bayi setelah itu pakai obat tetes telinga. Bila penumpukannya dalam, Mam dan Dads kemungkinan perlu memakai obat tetes telinga. Saat sebelum memberi obat tetes telinga, yakinkan kalian memakai obat tetes telinga yang direferensikan oleh dokter specialist anak.

Langkahnya:

1. Tenangkan bayi dan untuk dia turut serta dalam beberapa kegiatan, bila tidak, tentukan waktu di mana bayi umumnya diam dan istirahat.
2. Pegang botol tetes telinga di telapak tangan untuk sedikit menghangatkannya.
3. Baringkan bayi di pangkuan Mam atau Dads, dengan telinga yang mampet menghadap ke kalian.
4. Gunakan pipet dan isikan dengan larutan dalam botol.
5. Letakkan pipet dekat sama telinga bayi, dan jatuhkan larutan dengan bertahap, sampai lubang telinga bayi betul-betul penuh.
6. Tunggu beberapa saat sampai larutan terendap di telinga. Bayi kemungkinan rasakan kesan aneh, jadi yakinkan bayi masih tetap tenang.
7. Obat tetes telinga akan menghaluskan kotoran di aliran telinga, yang selanjutnya akan mengucur keluar telinga.
8. Selanjutnya celup waslap ke air hangat, peras kelebihan air dan membersihkan tersisa tetes dan kotoran yang mengucur keluar telinga. Tidak boleh coba masukkan waslap ke telinga bayi.

Harus dipahami bahwa perawatan ini perlu diulangi minimal sepanjang tiga sampai lima hari sama seperti yang direferensikan oleh dokter specialist anak.

3# Tetes Minyak Zaitun untuk Sisi Dalam Telinga

Langkah bersihkan telinga bayi setelah itu teteskan minyak zaitun. Sedikit riset besar dan berkualitas tinggi mengenai keefektifan minyak zaitun untuk hilangkan kotoran telinga.

Sebuah study tahun 2013 yang diedarkan dalam Practice Nursing, ikuti peserta yang memoleskan minyak zaitun ke telinga mereka tiap malam sepanjang 24 minggu. Seiring berjalannya waktu, minyak zaitun betul-betul tingkatkan jumlah kotoran telinga.

Tetapi, memoleskan minyak zaitun ke telinga pas saat sebelum dokter hilangkan kotoran telinga berlebihan nampaknya menolong pastikan jika semua kotoran sudah lenyap. Untuk hilangkan kotoran telinga, seharusnya pakai obat tetes telinga sebagai langkah bersihkan telinga bayi.

4# Keringkan Telinga sesudah Mandi

Kemudian langkah bersihkan telinga si kecil selanjutnya adalah keringkan telinga sesudah mandi. Untuk menahan infeksi, penyumbatan, dan jaga kebersihan telinga, coba keringkan telinga bayi sesudah mandi, bermain air atau berenang.

Langkahnya:

1. Miringkan telinga bayi ke satu segi di atas handuk untuk memungkinkannya air menetes sendiri.
2. Pengering rambut dengan tingkat paling kecil dapat dipakai untuk air yang terjebak di telinga.
3. Untuk tiap sekresi abnormal dari telinga, selalu tanyakan sama dokter specialist anak.

Hal-Hal yang Perlu Dijauhi saat Bersihkan Telinga Bayi

• Penggunaan cotton bud

Hal pertama yang penting Bunda jauhi saat bersihkan telinga bayi ialah pemakaian cotton bud. Memakai cotton bud untuk bersihkan telinga malah beresiko membuat kotoran makin tergerak ke telinga bayi.

• Mengorek telinga dengan jemari

Jauhi bersihkan telinga si kecil memakai jemari ya, Bunda, walau jemari Bunda bersih. Ini karena bersihkan telinga dengan jemari tangan bisa membuat telinga bayi cedera dan terkena.

3. Memandikan bayi

Pakai sarung tangan dan celemek saat menggenggam bayi baru lahir s/d memandikan bayi minimum 6 jam, tak perlu menggunakan masker dalam perawatan bayi baru lahir.

Pada bayi baru lahir cukup bulan dengan berat tubuh lebih dari 2.500 g dan menanggis kuat biasa dimandikan ± 24 jam sesudah kelahiran dengan masih tetap memakai air hangat. Pada bayi baru lahir beresiko yang berat tubuh kurang dari 2.500 g atau kondisinya benar-benar kurang kuat seharusnya tidak boleh dimandikan sampai temperatur badannya konstan dan sanggup menghisap asi secara baik.

Kebersihan kulit bayi betul-betul dijaga. meskipun mandi dengan membasahi semua badan tidak harus dilaksanakan tiap hari, tapi beberapa bagian seperti muka, pantat, dan tali pusat perlu dibikin bersih dengan teratur dan seharusnya orangtua atau seseorang yang ingin menggenggam bayi diwajibkan untuk membersihkan tangan lebih dulu.

Mungkin kamu suka artikel ini: Kapan bayi siap mandi air dingin?

4. Memberikan minum

Air susu ibu (ASI) sebagai makanan yang terbaik untuk bayi. ASI dijumpai memiliki kandungan banyak zat nutrisi yang paling cocok untuk perkembangan dan perubahan bayi, baik kualitas atau jumlahnya.

ASI diberi pada bayi sampai berumur dua tahun dan di saat umurnya capai enam bulan, Pasti ada makanan tambahan yang disebutkan dengan MPASI atau makanan pengiring air susu ibu.

Banyak keuntungan yang didapat dari asi bukan saja dalam keuntungan perkembangan dan perubahan bayi. tapi juga jalinan kasih-sayang di antara ibu dan bayi yang hendak memberi support besar sekali pada berlangsungnya proses pembangunan emosi positif pada si kecil, dan beragam keuntungan untuk ibu.

5. Bersihkan alat kelamin

Pada umumnya, bersihkan dan menjaga organ intim bayi bisa dilaksanakan dengan berikut ini:

• Menggunakan air saja atau sabun dan air khusus bayi yang memiliki kandungan pelembab. Yakinkan sabun bayi itu tidak memiliki kandungan pewangi dan alkohol. Begitupun hal bila memakai tisu basah.
• Setelah membersihkan, janganlah lupa untuk keringkan organ intim bayi dengan handuk atau kain halus yang bersih.
• Mengoleskan cream untuk menahan ruam popok.
• Sesekali tidak kenakan popok pada bayi sepanjang hari saat lagi ada di dalam rumah.

Tetapi karena organ intim ke-2 tipe kelamin berbeda, ada ketidaksamaan di antara langkah bersihkan dan menjaga organ intim bayi lelaki dengan bayi wanita.

5.1. Langkah menjaga organ intim pada bayi lelaki

Saat memandikan atau gantikan popok, usap penis dan kantong zakar (skrotum) bayi secara perlahan-lahan untuk bersihkan kotoran yang melekat. Pakai kain atau kapas bersih yang telah dibasahi sama air saja, atau mungkin dengan air yang digabung sabun khusus bayi.

Kulup penis bayi yang belum disunat dengan alami melekat pada kepala penis, dan baru akan terpisah saat bayi berumur 2-3 tahun. Anda tak perlu menarik kulit kulup saat mengusap atau bersihkan penisnya, supaya penis tidak cedera karena robeknya kulit kulup.

5.2. Langkah menjaga organ intim pada bayi wanita

Anda dapat membersihkan dengan cara berikut ini:

• Bersihkan tangan Anda sesaat akan bersihkan organ intimnya.
• Buka bibir vagina bayi dengan berhati-hati.
• Bersihkan secara perlahan-lahan dengan menyekakan kain halus yang bersih dan telah dibasahi air ke sejauh lipatan organ intim bayi, dari depan ke belakang.
• Bersihkan masing-masing segi bibir vagina sampai betul-betul bersih dan tidak ada kotoran yang masih ada.

6. Menukar popok bayi

Membersihkan pantat dan sekitaran anus bayi tiap usai menganti popok atau tiap dibutuhkan dengan memakai air hangat atau air sabun lalu keringkan dengan berhati-hati. Penting diingat jika popok atau celana bayi harus diikat di bawah tali pusat, tidak tutupi tali pusat untuk menhindari dengan feses dan urin.

Saat sebelum menukar popok bayi, Mums seharusnya menyiapkan lebih dulu beragam perlengkapan yang diperlukan, yakni:

• Tempat yang bersih untuk menukar popok bayi, seperti meja khusus, kasur, atau lantai yang telah dikasih alas
• Popok bayi yang sesuai ukuran
• Tisu basah khusus bayi yang tidak beralkohol atau air hangat dan kain bersih untuk bersihkan kulit bayi
• Krim untuk menangani ruam popok, bila dibutuhkan
• Baju tukar bayi, bila dibutuhkan
• Kantong untuk memuat popok sisa

Sesudah perlengkapan untuk menukar popok bayi ada, silahkan kerjakan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Cuci tangan lebih dulu
2. Buka popok bayi yang kotor
3. Bersihkan kulit bayi
4. Pakaikan popok bersih
5. Buang popok dan tisu kotor

7. Memotong kuku

Kuku bayi baru lahir condong tumbuh secara cepat, walaupun masih kelihatan halus dan lunak. Oleh karenanya, beberapa orang tua yang sangsi atau mungkin tidak berani untuk menggunting kuku bayi baru lahir.

Bunda perlu ketahui keutamaan jaga kuku bayi agar masih tetap bersih dan pendek. Biasanya kuku tangan bayi tumbuh bisa lebih cepat dibanding dengan kuku kaki, hingga Bunda dianjurkan untuk mengguntingnya sekurang-kurangnya 1 kali dalam 1 minggu. Dalam pada itu, untuk kuku kaki yang perkembangannya lebih lamban, Bunda bisa menggunting kukunya tiap dua minggu sekali.

Supaya kuku bayi baru lahir bisa dipotong dengan benar dan baik, Mums bisa ikuti langkah menggunting kuku seperti berikut.

1. Gunakan gunting kuku khusus
2. Gunting kuku saat tertidur
3. Cari status dan lokasi yang nyaman untuk memotong kuku
4. Hindari memotong kuku terlampau dalam

Baca juga: Tips Membersihkan Telinga dan Kuku Bayi Usia 0 - 6 Bulan

Kesimpulan:

Maka Untuk ibu yang mempunyai bayi baru lahir harus dapat tingkatkan perhatian pada bayinya dalam skema asuh atau menjaga setiap hari bayinya secara baik terutamanya dalam menjaga tali pusat bayinya untuk menolong kurangi berlangsungnya infeksi pada bayi yang peluang bisa mengakibatkan berlangsungnya kematiaan pada bayi baru lahir.