Beberapa Nutrisi yang Hendak Diperhatikan bagi Ibu Hamil
Kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin sangat dipengaruhi oleh pola makan yang seimbang dan nutrisi yang cukup. Nutrisi yang tepat tidak hanya penting untuk menjaga kesehatan ibu hamil, tetapi juga mendukung pertumbuhan yang optimal bagi bayi yang dikandung. Beberapa nutrisi perlu diperhatikan dengan baik selama kehamilan untuk memastikan ibu dan bayi yang ada dalam kandungan mendapatkan manfaat maksimal dari makanan yang dikonsumsi.
Mengenal jenis nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil sangatlah penting. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa nutrisi penting yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil untuk menjaga kesehatan diri dan bayi yang dikandung.
Nutrisi yang Hendak Diperhatikan bagi Ibu Hamil
Berikut beberapa nutrisi yang hendak diperhatikan bagi ibu hamil agar nantinya janin yang dikandung lahir dengan sehat dan cerdas.
Energi
Selama kehamilan biasanya ibu hamil membutuhkan tambahan energi sekitar 285 kalori per hari dari kebutuhan normal wanita dewasa yang tidak hamil yaitu sekitar 1.900-2.400 kalori per hari.
Energi ini diperoleh dari makanan yang mengandung karbohidrat (seperti nasi, singkong, dan gula) serta lemak (yang merupakan sumber energi berkonsentrasi tinggi bisa didapat dari minyak, kacang-kacangan, dan biji-bijian).
Studi telah menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengalami Kurang Energi dan Protein (KEP) cenderung melahirkan bayi dengan berat lahir rendah, otak yang kecil, dan jumlah sel otak yang kurang. Namun, ibu hamil juga perlu berhati-hati agar tidak kelebihan kalori karena ini dapat menyebabkan kegemukan.
Kegemukan pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko preeklamsia (hipertensi dalam kehamilan) serta meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau mengalami pertumbuhan yang lambat karena suplai makanan ke janin berkurang akibat penyempitan pembuluh darah sang ibu.
Protein
Ibu hamil membutuhkan tambahan protein sekitar 12 gram per hari yang bisa diperoleh dari sumber protein hewani seperti telur, ikan, daging, susu sapi, unggas, dan kerang serta protein nabati seperti kedelai (tahu, tempe, susu kedelai).
Kekurangan protein dapat menghambat pertumbuhan janin dan menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah.
Protein juga penting sebagai pembentuk kecerdasan otak anak, pertumbuhan plasenta, protein plasma, cairan amnion, jaringan uterus, hemoglobin, dan cadangan energi saat melahirkan.
Janin yang kekurangan protein akan menyerap protein dari ibunya yang dapat menyebabkan ibu mengalami anemia serta ASI pun kurang maksimal saat pasca melahirkan.
Namun demikian, sebaliknya kelebihan protein akan membuat ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring protein dan jika berlangsung secara terus-menerus dapat merusak ginjal.
Selain itu, protein berlebihan akan disimpan dalam bentuk lemak sehingga dapat menyebabkan kegemukan dan ingat bahwa kegemukan tidak baik selama kehamilan.
Baca juga: Kebutuhan Gizi Seimbang Untuk Ibu Yang Sedang Menyusui
Kalsium
Kalsium sangat penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi sehingga menjadi kuat. Selain itu penting untuk kesehatan saraf, jantung, dan otot.
Kalsium juga dibutuhkan untuk mengatur detak jantung dan pembekuan darah. Kebutuhan kalsium meningkat terutama pada trimester ketiga kehamilan pada seorang bumil, dimana saat tulang dan gigi janin sudah mulai berkembang.
Biasanya ibu hamil memerlukan sekitar 1.000 miligram kalsium setiap harinya.
Kekurangan kalsium dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang dan gigi pada janin.
Bagi ibu hamil, perlu diingat bahwa kekurangan kalsium dapat menyebabkan kerapuhan tulang pada dirinya, hal ini terjadi dikarenakan janin menyerap kalsium dari tulang ibu.
Sebagai rekomendasi bahwa sumber kalsium yang baik antara lain susu, yoghurt, tahu, ikan teri, dan sarden.
Kelebihan lain dari kalsium juga bermanfaat untuk pertumbuhan tulang janin dan mencegah osteoporosis pada ibu hamil dan menyusui.
Asam folat
Asam folat bermanfaat untuk mencegah risiko cacat pada bayi yang lahir seperti cacat tabung saraf.
Manfaat asam folat juga diperlukan untuk memproduksi DNA sehingga semua gen dapat diproduksi dengan baik serta akan menjamin kualitas hidup anak di masa depan.
Kebutuhan asam folat pada awalnya sekitar 50 mikrogram namun kebutuhan ini meningkat menjadi 800 mikrogram hingga 1 miligram per hari selama kehamilan.
Kekurangan asam folat dapat menyebabkan ibu hamil mengalami anemia megaloblastik. Gejalanya tidak jauh berbeda dengan anemia pada umumnya seperti lesu, mudah lelah, kurang darah, napas pendek, peradangan pada lidah, mual, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, pusing, kulit pucat, dan sedikit kekuningan.
Jadi, secara garis besar bahwa asam folat berperan dalam mengurangi risiko terjadinya cacat tabung saraf (spina bifida, anencephaly) pada janin dan anemia megaloblastik pada ibu.
Makanan yang mengandung asam folat antara lain kol, kangkung, daging, kacang-kacangan, gandum, dan jeruk.
Zat besi
Zat besi berperan penting dalam produksi hemoglobin, yang mana kita tahu bahwa berfungsi utamanya adalah untuk mengangkut oksigen.
Ketersediaan hemoglobin yang cukup memastikan tubuh memiliki oksigen yang cukup sehingga anak dapat tumbuh dengan baik tanpa merasa cepat lelah.
Zat besi juga penting untuk membangun jaringan ikat seperti tulang dan tulang rawan yang memastikan struktur tubuh tetap kuat.
Selama kehamilan, sebaiknya ibu hamil mengonsumsi tambahan 9 miligram zat besi setiap hari pada trimester kedua, jumlah ini meningkat menjadi 13 miligram pada trimester ketiga.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia dan menurunkan kadar hemoglobin (Hb) pada ibu.
Makanan kaya zat besi dapat ditemukan dalam daging, hati, ikan, telur, bayam, dan brokoli.
Magnesium
Untuk ibu hamil juga disarankan untuk mengonsumsi 270-300 miligram magnesium setiap hari.
Magnesium berperan dalam memperbaiki sel yang rusak, membangun tulang dan gigi yang kuat, mengatur kadar insulin, serta gula dalam darah.
Sumber makanan yang mengandung banyak magnesium antara lain tahu, gandum utuh, sayuran berdaun hijau, dan lain sebagainya.
Fosfor
Konsumsi fosfor yang cukup dapat membantu membangun tulang dengan struktur yang lebih kuat.
Fosfor juga berperan dalam fungsi pembekuan darah, ginjal, dan mengatur irama jantung.
Ibu hamil disarankan mengonsumsi 600 miligram fosfor per hari.
Sumber makanan yang mengandung fosfor antara lain kacang tanah, terigu, kacang mete, hati, dan lain sebagainya.
Vitamin (A, B6, C, D) dan Zinc
Vitamin A penting untuk pembentukan mata, kulit, dan selaput lendir. Vitamin ini juga berperan dalam meningkatkan resistensi terhadap infeksi, pertumbuhan tulang, dan metabolisme lemak. Ibu hamil disarankan mengonsumsi sekitar 800 mcg RAE (retinol activity equivalent) atau 2,565 international units (IU) vitamin A setiap hari. Sumber vitamin A dapat ditemukan dalam kuning telur, susu, serta sayuran dan buah yang berwarna-warni.
Vitamin B6 membantu metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam regenerasi sel darah merah serta perkembangan sistem saraf dan otak. Kebutuhan vitamin B6 untuk ibu hamil adalah sekitar 1,7-1,9 miligram per hari. Vitamin B6 dapat ditemukan dalam hati, daging, ikan, susu sapi, biji-bijian yang tidak dikupas sepenuhnya, dan kacang tanah.
Vitamin C penting untuk perbaikan jaringan dan produksi kolagen, yang merupakan komponen penting dari tulang rawan, tendon, tulang, dan kulit. Ibu hamil disarankan mengonsumsi sekitar 85 miligram vitamin C setiap hari. Kekurangan vitamin C pada ibu hamil tidak hanya berhubungan dengan risiko preeklamsia, tetapi juga dapat menyebabkan keguguran yang didahului dengan ketuban pecah sebelum waktunya. Sumber vitamin C terdapat dalam buah-buahan segar seperti jeruk, anggur, tomat, dan buah-buahan asam lainnya.
Vitamin D dibutuhkan sebanyak 5 mcg atau 200 IU untuk membantu pembentukan tulang dan gigi. Vitamin D dapat diperoleh secara alami dari sinar matahari di pagi hari, serta dari minyak hati ikan cod, jamur, kedelai, susu, dan sumber makanan lainnya.
Zinc dibutuhkan sebanyak 10,5 miligram untuk pertumbuhan sel dan pembentukan DNA. Zinc dapat ditemukan dalam kuning telur, hati, ikan, dan terbentuk di bawah jaringan kulit yang terkena sinar matahari pagi.
Baca juga: 22 Buah Bermanfaat yang Bagus untuk Dikonsumsi Ibu Hamil
Mengkonsumsi susu
Susu memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan ibu dan janin karena mengandung asam folat yang membantu pembentukan tabung syaraf otak janin serta kalsium yang penting untuk pembentukan tulang dan gigi.
Selain itu, susu rendah lemak dapat membantu mengurangi risiko kegemukan karena lemaknya lebih sedikit daripada susu murni. Vitamin dan mineral dalam susu juga berfungsi untuk melengkapi gizi dan nutrisi selama kehamilan.
Protein dalam segelas susu berperan dalam pembentukan janin dan plasenta, meningkatkan daya tahan tubuh ibu agar tidak terserang penyakit, meningkatkan kualitas ASI, serta memelihara dan membentuk kembali sel-sel tubuh yang rusak karena kehamilan atau melahirkan.
Demikianlah postingan mengenai beberapa nutrisi yang hendak diperhatikan bagi ibu hamil. Semoga postingan ini memberikan informasi jelas dan bermanfaat, serta jangan lupa untuk baca artikel menarik lainnya di blogmomandbaby.com
Posting Komentar