Posisi Aman untuk Berhubungan Saat Hamil dan Kondisi yang Harus Dihindari
Posisi Aman untuk Berhubungan Saat Hamil dan Kondisi yang Harus Dihindari |
Hai Moms, selamat datang kembali di blog MOM and BABY! Semoga kalian semua dalam keadaan sehat.
Pada postingan kali ini, saya akan merbagi informsi seputar tips tentang posisi berhubungan yang aman saat Moms sedang hamil.
Namun, sebelumnya jangan lupa untuk mendukung blog ini dengan cara klik tombol share di bawah postingan agar teman Moms tidak ketinggalan informasi terkait.
1. Posisi Missionary
Posisi missionary adalah posisi di mana Moms berada di bawah dan Dads di atas.
Posisi ini aman dilakukan di trimester pertama, namun tidak disarankan di trimester kedua dan ketiga karena perut Moms sudah mulai membesar.
Posisi ini bisa menekan perut Moms, menyebabkan sesak, atau bahkan pusing karena rahim menekan pembuluh darah.
2. Woman on Top
Posisi ini memungkinkan Moms untuk mengatur ritme dan kedalaman penetrasi. Posisi ini aman dilakukan dari trimester pertama hingga ketiga.
3. Doggy Style
Posisi ini melibatkan Moms merangkak dan bertumpu pada lutut dan siku, dengan penetrasi dari belakang.
Posisi ini juga aman dilakukan di semua trimester, namun di trimester ketiga bisa menyebabkan sesak napas karena ukuran rahim yang membesar.
4. Spooning
Dalam posisi spooning, Moms berbaring membelakangi Dads dan penetrasi dilakukan dari belakang.
Posisi ini aman dilakukan di semua trimester dan memberikan kenyamanan karena kedua pasangan dalam posisi berbaring.
5. Reverse Woman on Top
Posisi ini mirip dengan woman on top, namun Moms membelakangi Dads.
Posisi ini bisa dilakukan sambil duduk atau berbaring, namun harus hati-hati di trimester ketiga karena perut yang membesar bisa menyebabkan kehilangan keseimbangan.
6. Standing
Posisi berdiri juga bisa dilakukan, namun mulai dari trimester kedua dan ketiga, posisi ini bisa menjadi sulit karena perut yang semakin besar.
7. Scissors
Posisi gunting dilakukan dengan Moms dan Dads berbaring dengan pangkal paha didekatkan.
Posisi ini aman dilakukan di semua trimester, namun di trimester kedua dan ketiga bisa menjadi tidak nyaman karena perut yang membesar.
Kondisi yang Harus Dihindari Saat Hamil
Ada beberapa kondisi di mana Moms sebaiknya tidak berhubungan saat hamil, yaitu:
Perdarahan atau Flek
Jika Moms mengalami perdarahan atau flek yang keluar dari jalan lahir, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah.
Perdarahan yang tidak normal selama kehamilan memerlukan perhatian medis segera untuk memastikan kesehatan ibu dan janin.
Ketuban Rembes
Jika Moms merasa pakaian dalamnya basah terus, hal ini bisa menjadi tanda ketuban rembes.
Ketuban yang merembes menunjukkan adanya kebocoran cairan amniotik, yang memerlukan pemeriksaan dokter segera untuk menghindari risiko infeksi dan memastikan keselamatan bayi.
Pembukaan Serviks
Jika ditemukan adanya pembukaan dari mulut rahim, ini bisa menjadi indikasi bahwa persalinan sudah dekat.
Pembukaan serviks adalah proses alami yang terjadi menjelang persalinan, tetapi jika terjadi terlalu dini, perlu pengawasan medis untuk mencegah persalinan prematur.
Kondisi Kehamilan Tidak Sehat
Ada beberapa kondisi yang dapat membuat kehamilan tidak sehat, seperti plasenta yang berada di bawah dan menutupi jalan lahir.
Kondisi ini, yang dikenal sebagai plasenta previa, memerlukan pemantauan dan penanganan medis yang cermat untuk memastikan keselamatan ibu dan bayi selama kehamilan dan persalinan.
Jika Moms mengalami salah satu dari kondisi di atas, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran yang tepat.
Saat hamil dan ingin berhubungan, pastikan Moms dan Dads merasa nyaman. Jika salah satu pihak merasa tidak nyaman, sebaiknya jangan dipaksakan dan komunikasikan terlebih dahulu.
Itulah postingan yang membahas tentang posisi aman untuk berhubungan saat hamil dan kondisi yang harus dihindari.
Jangan lupa untuk share postingan ini ke semua sosial media kalian supaya informasi ini bisa tersebar luas dan bermanfaat.
Sampai jumpa di postingan artikel berikutnya, dan tetap jaga kesehatan!
Posting Komentar